Ada Transferan Rp 200 Juta ke Rekening Mustopa Penembak Kantor MUI Rabu, 03/05/2023 | 16:39
Mustopa usai menembak kantor MUI
BNEWS - Mustopa NR, pelaku penembakan kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) diduga hanya sebagai orang suruhan. Dugaan ini muncul setelah terungkap data rekening bank milik Mustopa dengan dana masuk hingga ratusan juta rupiah.
Dalam buku rekening bank milik Mustopa di Bank BRI Unit Kedondong Teluk Betung, Lampung, tercatat Mustopa baru membukanya pada 11 Maret 2020. Dari transaksi yang terlihat di buku rekening itu, Mustopa beberapa kali menerima transfer dengan jumlah yang bervariasi.
Pada Desember 2022, Mustopa menerima kiriman uang sebesar Rp 200 juta dan ada juga transfer sebesar Rp 100 juta. Terakhir, pelaku penembakan di kantor MUI Pusat itu menerima transferan uang pada 16 Januari 2023. Pada tanggal itu, Mustopa menerima uang sebesar Rp 31 juta.
Adanya kiriman uang di rekening milik Mustopa itu memunculkan dugaan bahwa aksi penembakan di kantor MUI Pusat bukan atas inisiatifnya. Diduga, warga Lampung berusia 60 tahun itu mendapat order untuk melakukan aksi tersebut.
“Ada dugaan bahwa pelaku memang ada yang menyuruh untuk membuat situasi politik panas dan bermain di air keruh. Polisi harus mengusut asal uang yang ada di rekening Mustopa ini,” ujar sumber dilansir dari Beritasatu.com.
Mustopa adalah pelaku penembakan di kantor MUI Pusat yang terletak di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).
Penemabakan ini menyebabkan dua staf MUI luka-luka. Mustopa yang merupakan warga Kabupaten Pesawaran, Lampung, meninggal dunia setelah dibawa ke Polsek Mentend.
Menurut Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo Widodo, Mustopa pernah mengalami gangguan jiwa dan sempat dipasung pada tahun 2016. Pria yang mengaku sebagai nabi itu juga pernah melakukan aksi pengrusakan kantor DPDR Lampung.
Aksi merusak kantor DPRD Lampung itu membuat Mustopa harus menginap di hotel prodeo alias penjara selama 5 bulan.
Menurut AKBP Pratomo Widodo, Mustopa diketahui tidak terkait dengan kelompok teroris atau radikal. Menurut pengakuan istrinya, Mustopa berangkat ke Jakarta pada Senin (1/5/2023).
“Dia berangkat setelah Magrib dan pamit ke istrinya hendak ke Jawa menggunakan mobil travel,” ujar AKBP Pratomo Widodo,**/ara