Banjir dan Ancaman Buaya di Rohil, Anggota DPRD Riau Minta Perhatian Serius Pemerintah Jumat, 25/10/2024 | 16:23
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau dari Daerah Pemilihan (Dapil) Rokan Hilir, Sutan Sari Gunung.
BNEWS - Banjir yang melanda Kabupaten Rokan Hilir semakin memprihatinkan, apalagi saat ini sejumlah warga mulai terserang penyakit akibat bencana banjir yang sudah merendam pemukiman warga sejak beberapa hari terakhir.
Bencana banjir meluas di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) tidak hanya Kecamatan Bangko, tetapi juga melanda kecamatan lainnya di Kabupaten Rohil.
Selama bencana banjir ini BPBD Kabupaten Rohil mendata ada 904 kepala keluarga terdampak.
Paling banyak di Kecamatan Bangko yang hampir seluruh kelurahan dan kepenghuluan nya terendam banjir.
Melihat kondisi ini, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau dari Daerah Pemilihan (Dapil) Rokan Hilir, Sutan Sari Gunung, menghimbau pemerintah untuk segera mengambil tindakan terhadap berbagai bencana yang melanda Rokan Hilir.
Menurutnya, situasi di lapangan semakin memprihatinkan dan memerlukan perhatian serius dari pemerintah baik itu Rokan Hilir dan Provinsi Riau bahkan pusat.
Sutan Sari Gunung juga mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang terus berjibaku di lapangan memberikan upaya penyelamatan dan perhatian kepada warga saat banjir.
"Kami juga tentu mengapresiasi juga pemerintah Kabupaten Rohil yang sudah bergerak di lapangan memperhatikan keselamatan warga," ujarnya, Jumat (25/10/2024).
Banjir ini menyebabkan sejumlah warga kehilangan tempat tinggal dan harus mengungsi ke lokasi-lokasi yang lebih aman. Kondisi ini, kata Sutan, harus segera ditangani dengan penyediaan tempat pengungsian yang layak serta penyaluran bantuan yang memadai.
Selain banjir, Rokan Hilir juga tengah menghadapi wabah Malaria yang sudah mencapai status Kejadian Luar Biasa (KLB). Banyak warga yang terjangkit penyakit ini, terutama di daerah-daerah yang terdampak banjir.
"Kami mendesak agar ada upaya serius dari pihak kesehatan untuk mengatasi penyebaran Malaria ini, karena sudah membahayakan keselamatan warga," ujar Sutan.
Lebih lanjut, Sutan juga menyoroti ancaman lain yang muncul akibat bencana banjir, yaitu kemunculan buaya di sejumlah wilayah. Banjir yang merendam habitat buaya menyebabkan hewan liar ini sering terlihat di dekat pemukiman warga.
"Ini sangat membahayakan keselamatan warga, terutama anak-anak. Harus ada langkah pencegahan agar tidak ada korban dari serangan buaya," jelasnya.
Sutan juga menekankan pentingnya perhatian pada sektor pendidikan di tengah bencana ini. Sejumlah sekolah yang terpaksa diliburkan karena kondisi banjir dan ancaman penyakit.
Menurutnya, pemerintah harus memikirkan solusi agar proses belajar mengajar tetap bisa berjalan, baik melalui penyediaan fasilitas daring maupun dengan mendirikan sekolah darurat di lokasi pengungsian.
"Kita juga tidak boleh melupakan kesehatan dan kebutuhan belajar anak-anak di pengungsian. Selain sarana belajar, kita juga harus memastikan mereka mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik agar terhindar dari penyakit,"jelas Sutan.
Sutan meminta agar pemerintah segera bergerak cepat untuk memastikan kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi. Menurutnya, banyak pengungsi yang saat ini kesulitan mendapatkan air bersih, makanan, dan layanan kesehatan.
"Pemerintah harus sigap dalam menyediakan kebutuhan pokok, terutama bagi masyarakat yang sudah berada di pengungsian. Jangan sampai ada warga yang kekurangan makanan atau air bersih. Bantuan kesehatan juga harus terus diberikan secara intensif," ujarnya.
Sutan juga mengajak masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Menurutnya, dengan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, penanganan bencana akan lebih efektif dan cepat.
"Kami akan terus mengawal agar pemerintah memberikan bantuan yang maksimal bagi masyarakat yang terdampak bencana ini,"ujarnya.*/adv